Kamis, 31 Januari 2013

Pengertian Risiko



Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Seseorang menyatakan bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu. Memahami konsep risiko secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang dikemukakan dalam berbagai literatur diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas. Vaughan yang diterjemahkan oleh Herman Darmawi (1997 : 18) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut :
1.      Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian)
Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan. Kerugian, sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.

2.      Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif
3.      Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)
Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu sama artinya dengan ketidakpastian.
Dari kesimpulan pengertian risiko pada point 1, 2 dan 3 di atas dapat dipahami bahwa risiko mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian.

Menurut Hermanto Darmawi (1997 : 78) ada dua pendekatan dasar dalam menangani risiko, yaitu :
1. Pengendalian risiko (risk control)
2. Pembiayaan risiko (risk financing)

Pengendalian risiko dijalankan dengan metode berikut :
a. Menghindari risiko
b. Mengendalikan kerugian
c. Pemisahan
d. Kombinasi atau pooling
e. Pemindahan risiko

BAB : MENGHINDARI RISIKO DAN PENGENDALIAN KERUGIAN

Menghindari Risiko

Salah satu cara menghindari risiko murni adalah menghindari harta, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
1.      Menolak, memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko, walaupun hanya sementara.
2.      Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan yang diketahui mengandung risiko.

Karakteristik dasar penghindaran risiko :
1.      Keadaan yang mengakibatkan tidak adanya kemungkinan untuk menghindari risiko, di mana makin luas pengertian risiko yang dihadapi akan makin besar ketidakmungkinan untuk menghindari.
2.      Manfaat atau laba potensial yang akan diterima dari pemilikan harta, mempekerjakan orang tertentu, tanggung jawab atas suatu kegiatan akan hilang bila kita menghindari risiko dari kepemilikan, mempekerjakan atau kegiatan tersebut.
3.      Makin sempit risiko yang dihadapi, maka semakin besar kemungkinan terciptanya risiko yang baru.

Pengendalian  Kerugian (Loss Controlling)
Tujuan Mengendalikan Kerugian :
1.      Memperkecil kemungkinan/peluang terjadinya kerugian.
2.      Mengurangi keparahan bila suatu risiko kerugian
memang terjadi.

Pengendalian kerugian dibagi menjadi empat, yaitu :
  1. Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian, berupa :
1. Program Minimisasi (minimization program)
2. Program Penyelamatan (salvage program)
  1. Program pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya :
a.       Pendekatan engineering.
b.      Pendekatan hubungan kemanusiaan (human relation).
  1. Pengendalian kerugian menurut lokasi
    1. Orang menggunakan jalan
    2. Kendaraan.
    3. Lingkungan umum jalan
  2. Pengendalian menurut timing
    1. Sebelum terjadinya peril
    2. Selama peril terjadi

BAB    :    ANALISIS KERUGIAN DAN HAZARD

Pengendalian risiko dilakukan dengan identifikasi dan analisis terhadap:
1.      Kerugian-kerugian yang telah terjadi.
2.      Hazard yang menyebabkan sutau kerugian atau yang mungkin menyebabkannya di masa mendatang.

Data untuk pengidentikasian dan analisis dapat diperoleh dari :
a.       Suatu sistem pelaporan yang komprehensif
b.      Inspeksi secara berkala

Analisis Kerugian

Supervisor Lini :
1)      Menilai kinerja pada manajer lini.
2)      Mengevaluasi operasi perusahaan, sehingga dapat menetapkan operasi mana yang perlu dibetulkan.
3)      Mengidentifikasi hazard yang berkaitan dengan peril.
4)      Menyediakan informasi yang dapat dipergunakan untuk memotivasi manajer dan karyawan agar menaruh perhatian besar terjadap pengendalian kerugian.

Data Statistik :
1)      Perbandingan antara pengalaman perusahaan sendiri dengan perusahaan lain atau perusahaan secara umum.
2)      Pengetahuan tentang karakteristik setiap peril, sifat peril, sifat dan luasnya kerugian bulan-hari-jam terjadinya peril, karyawan/supervisor yang tersangkut, hazard atau peristiwa yang melatar belakngi peril.

Analisis Hazard

Hazard yang telah mengakibatkan terjadinya peril, hazard yang mungkin akan muncul, hazard dari pengalaman perusahaan lain atau pengalaman dari perusahaan asuransi.
  1. Checklist
  2. Fault tree analysis

Menentukan Kelayakan Ekonomis :
  1. Kerugian yang timbul karena peril
  2. Biaya pengendalian risiko

Pemisahan Kombinasi atau Pooling Pemindahan Risiko
  1. Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dipindahkan kepada pihak lain, yang dinyatakan dengan tegas dengan berbagai transaksi atau kontrak.
  2. Risikonya sendiri yang dipindahkan.





BAB      :   MEMISAHKAN DAN MEMINDAHKAN RISIKO

Pemisahan Risiko
Yang dimaksud dengan pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Dengan menambah banyaknya independent exposure unit maka probabilitas kerugian-harapan diperkecil. Jadi memperbaiki kemampuan perusahaan untuk meramalkan kerugian yang akan dialami.

Kombinasi
Kombinasi atau pooling menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan atau kerugian yang akan dialami lebih dapat diramalkan. Salah satu cara perusahaan megkombinasikan risiko adalah dengan perkembangan internal.

Pemindahan Risiko
Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara:
Pertama : harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dapata dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan tegas, maupun dengan berbagai transaksi atau kontrak.
Kedua : Risiko itu sendiri yang dipindahkan
Ketiga : Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loss exposure unutk tranferee. Pembatalan perjanjian itu oleh transferee dapat dipandang sebagai cara ketiga dalam risk control transfer









Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar